Strategi Membuat Petani Tersenyum ala Kementan
<!-- x-tinymce/html -->
Optimalisasi lahan merupakan proses meningkatkan efisiensi penggunaan lahan untuk memaksimalkan output atau manfaat yang dapat diperoleh dari lahan tersebut. Optimalisasi lahan melibatkan pemilihan jenis varietas, pengolahan lahan yang paling sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan manusia. Kata-kata seperti pompanisasi, pintu air dan saluran juga tidak lepas dari tujuan optimalisasi lahan yaitu peningkatan IP dan produktivitas pangan.
Barito Kuala merupakan salah satu kabupaten yang sudah terbukti dengan hasil produktivitas dan indeks pertanaman yang optimal dalam beberapa tahun terakhir, salah satunya di Desa Sungai Pantai, Kecamatan Rantau Badauh. Dimana desa sungai pantai merupakan kawasan lahan rawa pertanian dengan tipe luapan B dan C.
Dalam obrolan ringan dan Pertemuan di BPP Rantau Badauh bersama PLh Kepala Dinas pertanian provinsi Kalimantan Selatan, Staf Ahli Bupati Barito Kuala dan jajarannya, Kepala Pusat Penyuluhan BBSDMP, perwakilan Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, kepala BSIP Lahan Rawa dan Penyuluhnya, PPL , Babinsa, dan para petani sekitar 50 peserta,
Prof. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr selaku kepala BPPSDMP dan Penanggung jawab satgas antisipasi rawan pangan Provisi Kalsel menyampaikan dan mengajak agar kegiatan optimalisasi lahan dapat berjalan dengan lancar jika semua pihak bekerjasama.
Selain itu, Prof. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr juga menyampaikan mensiasati harga dengan cara kontrak pembeli, memanfaatkan koperasi dan menjadi petani yang beragribisnis. Dengan begitu, seiring waktu berjalan terjadi peningkatan IP sehingga meningkatkan pendapatan petani dapat menciptakan senyuman indah di wajah para petani. Beliau juga berharap "kabupaten Barito Kuala dapat mempertahankan IP dan bisa ditingkatkan lagi melalui kegiatan ini".(DI/LI)